#2 Pagi Kuning Keemasan


Aku menggenggam sejumput pasir putih di tepi pantai. Dengan cepat pasir itu lolos dari sela-sela jariku. Tak jauh dari tempatku berada, sebuah mercusuar menjulang tinggi menantang langit Pulau Lengkuas yang berwarna biru cerah. Dan hamparan batu granit yang digunakan oleh beberapa turis domestik maupun mancanegara untuk sekedar beristirahat menikmati pemandangan indah yang sama sekali tidak bisa didapat di ibukota.

“Della, ayo kemari. Air lautnya bening, sampai-sampai bintang lautnya terlihat jelas.” Panggil Geri.

Aku berdiri dan melangkah mendekatinya. Terpaan lembut angin dan kicauan riuh burung-burung membuatku lupa bahwa aku kini berada di dunia nyata bukannya di alam mimpi. Continue reading