[9½] Inilah Aku Tanpamu (Dark Story)


Kuambil silet yang tergeletak bebas di atas nakas. Tanpa ragu kusayat kulit pada lenganku. Kini sayatan itu telah bergabung dengan sayatan lainnya. Kuhitung dengan cermat, jumlahnya kini genap duapuluh. Duapuluh hari dimana aku tanpamu.

Kupandangi tetesan darah yang menetes jatuh pada celana warna khakiku. Sedikit demi sedikit noda itu membesar membentuk sebuah gambar abstrak. Kubayangkan mungkin didalam tubuhku, hatiku sedang berdarah-darah seperti ini. Sementara ragaku hanya diam mematung menunggu luka itu mengering sendiri. Pada awalnya aku tidak merasakan sakit sama sekali, tapi kini luka itu berdenyut. Sayang sekali, sayatan yang kutorehkan sama sekali tidak sebanding dengan luka yang kudapatkan karena pengkhianatanmu.

Kuambil sebuah foto yang kutaruh pada saku belakang celanaku. Foto itu kini telah lusuh akibat seringnya kupandang, kulipat, dan kutaruh pada saku celanaku. Dalam foto itu terlihat kamu dengan bahagianya bersanding dengan lelaki yang kini mengikat takdir denganmu. Tanganmu melingkari erat tubuhnya seakan-akan ia adalah milikmu. Padahal duapuluh hari yang lalu, masih kuingat hangatnya kedua tanganmu membelai wajahku dengan mesra.

Dengan marah ku banting foto itu pada nakas. Kutorehkan darah yang masih tersisa di tanganku pada wajah lelakimu. Jika aku tak bisa memilikimu, maka dia pun tidak bisa!

Aku bangkit berdiri. Kutinggalkan foto itu tergeletak begitu saja. Aku berjalan mengitari dipan di kamarku sambil tersenyum dingin. Di tengah dipan itu terdapat sesosok tubuh lelaki yang memiliki wajah yang sama dengan seseorang yang kau peluk erat di foto itu. Tubuhnya diam tak bergerak akibat pengaruh morfin yang kini menjalar pada seluruh nadi pada tubuhnya.

Kutarik sebuah tas hitam dari bawah dipan tersebut. Kubuka dan kususun semua peralatanku, mulai dari pisau bedah, gergaji tulang, pemecah tempurung, dan lainnya.

Kuacungkan pisau bedah itu sebagai permulaan diatas tubuhnya.

“Mari kita mulai.” Kataku sambil tersenyum menang.

Protected by Copyscape DMCA Copyright Protection

7 thoughts on “[9½] Inilah Aku Tanpamu (Dark Story)

Leave a reply to myalizarin Cancel reply